Gunung Salak yang ada diantara wilayah Bogor dan Sukabumi ini memiliki jalur offroad yang cukup syahdu, selain itu kabar tentang gunung yang masih mistis ini membuat perjalanan ngobrolmotorcross untuk offroad di hutan kawasan gunung Salak ini semakin syahdu

Jalur masuk pertama sedikit tanjakan jalur rel membuat ngobrolmotorcross yang fisiknya kurang oke, membuat ngos-ngosan. tetapi beberapa ratus meter setelah melewati tanjakan kita langsung menemukan hutan pinus yang teduh, setelah mengatur nafas sebentar kita menyiapkan untuk melewati jalur yang lumayan menguras tenaga dan membuat badan ngilu-ngilu setelahnya.

Memasuki jalur kedua adalah tanjakan yang cukup licin, karena karakter gunung salak dengan banyaknya jalan setapak membuat kita bisa memilih jalur tanjakan yang ingin kita lewati. tetapi semua memiliki tingkat kesulitan yang sama. terlihat beberapa motor dan saya sendiri mengalami beberapa kali stuk karena jalur rel yang dalam atau akar pohon yang membuat jalur sangat licin

Setelah perjalanan selama 3 jam, akhirnya beristirahat sejelank setelah melewati tanjakan harga diri. Tanjakan sulit karena jalan yang rel dalam banget juga ada akar dijalur membuat tingkat kesulitannya makin ajiiiib

Pukul 2 siang, hujan mulai turun dan jalur semakin licin saat turun hujan. dengan kondisi hutan pinus yang lembab dan hujan turun dengan derasnya membuat dingin menusuk tulang, hanya andrenaline yang membuat kita terus melaju dengan semangat dan menyelesaikan perjalanan ini
Perjalanan gunung Salak masih panjang, tapi kami memutuskan untuk keluar jalur karena ngobrolmotorcross sudah kelelahan. jadi masih banyak jalur gunung Salak yang belum ditembus. sebenarnya kalo waktu dan tenaga memungkinkan kita akan lanjut dari gunung salak menuju hutan larangan.

Setelah lelah dan memutuskan keluar jalur, kita akhirnya menuju kebun Nanas dan membeli buah yang dijual oleh warga langsung dari kebunnya. sehingga harganya cukup murah dibanding membeli di supermarket. dan yang pasti kita suka dengan kearifan lokal yang masih dipegang erat oleh masyarakat Indonesia khususnya yang dipedalaman.
